Minggu, 28 Oktober 2012

7 Tempat Wisata Di Bandung


Obyek Wisata Kawah Putih Bandung

Lokasi : Bandung Selatan
Jarak : +/- 25 km dari Bandung
Rute : Bandung - Soreang - Ciwidey - Kawah Putih
Wisata : Kawah Putih & Pemandangan
Rekomendasi : Bagus.

-----------------

Salah satu wisata legendaris di Bandung dan banyak dikunjungi adalah kawah gunung Patuha. Umumnya orang menyebut sebagai kawah putih. Disebut kawah putih karena memang kawahnya berpasir putih dan senantiasa diselimuti kabut putih nan dingin...

Untuk mencapai kesana, anda menempuh perjalanan sekitar 25 km dari Kota Bandung. rute yang dilewati mulai dari Bandung, Soreang, Ciwidey lalu masuk pintu gerbang wisata Kawah Putih.

Saat anda masuk pitu gerbang, maka anda musti bayar tiket dulu, sekitar 10 ribuan kalau tidak salah...
Setelah bayar anda bisa masuk gerbang lurus dengan mengambil arah keatas gunung.

Tanjakannya lumayan tajam, namun jalannya sudah relatif baik sehingga mobil dan motor bisa enjoyy.. Jika anda tidak bawa motor, anda bisa ikutan angkut ke kawah putih, ada angkutan yang selalu siap mengantar saat anda ingin naik ke kawah....

Setelah melewati jalan berkelok, anda akan disuguhi pemandangan yang sangat indah dan sapuan angin dingin yang terus menerpa wajah...

Sesampai dikawah, anda bisa rehat dan ngopi dulu di beberapa warung yang ada...
Nikmat sekali ngopi sambil menikmati kabut dan goyangan ranting pohon..

Jika sudah cukup, anda bisa turun ke kawah yang berjarak sekitar 500 m dari area parkir...
Dengan menuruni undakan rapi anda bisa menembus kabut turun ke dasar kawah...

Subhanallah..
Anda bisa menikmati indahnya kawah putih yang airnya hangat ditemani tiupan awan tipis nan dingin...















Wisata Ke Kebun Teh Pangalengan Bandung

Ada kisah tentang sebuah lagu lama, judulnya tentang Bandung Selatan. Lagu itu begitu syahdu, apalagi kalau pas didengerin pada malam hari.
Kalau direnungi, lagu itu seakan menceritakan tentang panorama Bandung Selatan yang begitu indah. Dalam catatan seorang colonial Belanda, mengisahkan, “ Parahyangan dicuptakan Tuhan dalam keadaan tersenyum”.  Penjajah ini tidak salah, mengingat alam Bandung begitu indahnya.

Salah satu keindahan yang luar biasa, bisa anda dapatkan jika berwisata ke Bandung Selatan. Salah satu lokasi yang luar biasa adalah Pangalengan, sebuah kota kecil nan dingin diujung selatan Bandung.
Untuk pergi  ke Pangalengan bisa kita tempuh dari kota Bandung sejauh 40 km arah selatan. Jika anda menggunakan kendaraan umum, bisa naik kendaraan dari terminal Leuwi Panjang, sebuah terminal bis antar kota yang ada di tengah kota Bandung.

Kendaraan yang membawa ke Pangalengan berupa bus sedang dan besar, perjalanan dapat ditempuh sekitar 1,5 jam dari kota Bandung.

Jalan menuju Pangalengan melewati daerah Dayeuhkolot, Bale Endah, Banjaran dan kemudian masuk ke Pangalengan. Melalui jalur yang berkelok-kelok dengan hamparan gunung nan hijau menyejukkan mata.
Jika anda membawa kamera dan membawa motor atau mobil sendiri, anda bisa jalan santai, selagi ada obyek menarik anda bisa hunting foto.

Kebun Teh Kertamanah
Salah satu tujuan wisata yang menarik, sesampai di pasar Pangalengan anda bisa terus melanjutkan kea rah perkebunan The Kertamanah. Sebelum masuk perkebunan, ada pertigaan jalan, anda mengambil arah kiri atau masuk pintu gerbang perkebunan Kertamanah.

Dari pertigaan, bisa masuk sejauh 5 km dan anda akan menemui indahnya panorama yang luar biasa. Jalannya mulus dan sangat bagus untuk tea walk bersama keluarga.

Dari perkebunan the Kertamanah, akan tampak kepulan asap yang berasal dari pembangkit listrik geo thermal. Asapnya membumbung tinggi ke udara. Asap ini seringkali terlihat dari Bandung saat pagi hari menjulang ke langit.

Sekitar geo termal ada taman dan tanah lapang yang dikelilingi perkebunan teh, sangat nyaman digunakan untuk rehat.

Jika anda berkeinginan untuk masuk lebih dalam ke perkebunan Teh anda bisa masuk menggunakan mobil atau motor. Pemandangannya luar biasa indah, kalau pas pagi hari anda dapat hunting foto dengan sangat baik.

Perkebunan Teh Malabar
Perkebunan Teh Malabar adalah salah satu perkebunan yang ada di Pangalengan. Perkebunannya sangat luas dan dingin. Kita bisa ajak keluarga jalan-jalan sepanjang perkebunan.

Untuk mencapai perkebunan Malabar,  dari arah pasar Pangalengan ambil jalan terus sekitar 10 km. Setelah itu kita akan masuk pintu gerbang perkebunan Malabar. Untuk masuk, biasanya bayar rp 2.000 rupiah/mobil.
Anda bisa keliling dengan mobil menjelajahi kebun teh yang indah. Selain itu juga bisa wisata ke pabrik teh yang sudah sangat tua. Konon di tempat ini ilmuan Belanda, Junghun dan Boscha tinggal. Kedua ilmuan Belanda tersebut dikuburkan di Malabar, baik Junghun maupun Boscha. Anda bisa melihat makamnya.
Sebagaimana diketahui, kualitas teh yang dihasilkan perkebunan Malabar dan Kertamanah merupakan kualitas nomor wahid, sehingga hasilnya diekspor keluar negeri. Wajar jika Belanda saat itu begitu getol melakukan penanaman teh secara besar-besaran di area Pangalengan.
Oiya, kalau sore hari seringkali kabut dingin turun, jika ingin menikmati maksimal pemandangan nan indah di Pangalengan alangkah baiknya dilakukan pada pagi dan siang hari.

Situ Cileunca
Tempat rekreasi lainnya yang menarik di Pangalengan adalah Situ Cileunca. Situ artinya danau. Situ Cileunca dapat ditempuh dari mulai masuk Pangalengan ambil jalur ke kanan. Kira-kira sekitar 5 km dari pintu masuk kota Pangalengan.
Situ Cileunca merupakan situ buatan, dimana sungai yang mengalir dibendung dan menjadi danau. Konon bendungan ini dilakukan sebagai tanggul dari meluapnya sungai Cileunca.

Saat di situ, kita bisa naik perahu keliling danau dengan menyewa ke tukang perahu. Dihiasi dananau yang biru dan tepisan kabut dingin Pangalengan sangat cocok untuk rekreasi bersama keluarga.

Dari Situ Cileunca, Nampak pemandangan yang indah, Gunung Malabar dan Gunung Wayang. Dua gunung ini sangat popular di kalangan Penduduk Pangalengan.

Setelah selesai mendayung, kita bisa lanjutkan makan ikan bakar yang banyak disediakan di warung-warung tepi danau. Atau bagi yang suka berpetualang arung jeram bisa ikut arung jeram sungai Cileunca. Diujung pembuangan air danau, terdapat aliran deras menuju arah Bandung. Tempat tersebut sering digunakan sebagai ajang petualang untuk menguji nyali dengan bermain arung jeram.

Oleh-Oleh Pangalengan
Kota Pangalengan adalah kota penghasil susu dan sayur mayor. Di kota ini, anda bisa mendapatkan banyak oleh-oleh khas pangalengan mulai dari caramel susu, roti susu, kerupuk susu sampai dodol susu. Selain itu kita bisa cari sayur-mayur yang masih segar dan stroberi.

Saat kita pulang, kita bisa cari alpukat khas Pangalengan, bentuknya kecil dan berwarna hijau cerah. Cocok buat  oleh-oleh.
Disamping oleh-oleh diatas, ada beberapa aneka keripik khas Pangalengan yang banyak dijual ditepi jalan. Dan juga bisa bawa susu segar dari perahan sapi. Bikin sehat badan.

Penginapan di Pangalengan
Ada beberapa penginapan di Pangalengan, misal di Wisma Aceu, sebuah wisma yang ada di Kertamanah. Hawanya dingin dan ada kolam renangnya. Yang bikin kerasan, harganyang tidak menyobek kantung.
(Ini ane sama istri gan, lagi rehat di geo thermal Kertamanah)

Hayuu datang ke Pangalengan, rasakan sensasinya, pasti setelah rehat disana, badan terasa fresh dan pikiran terang…


Wisata Batu Kuda Manglayang Bandung

Jika anda ingin menikmati indahnya Bandung dari perbukitan gunung Manglayang, tak ayal lagi, tempat wisata Batu Kuda layak anda jajaki. Daerah ini ada di lereng gunung Manglayang didaerah Bandung Timur.

Untuk mencapai daerah wisata perkemahan Batu Kuda, bisa dilewatidari beberapa jalur, kalau saya paling suka lewat jalur Cibiru. Dari Bandung kota kita ambil arah Cibiru, bundaran timur kota Bandung arah Cileunyi.

Kurang lebih 3 km dari bundaran Cibiru ada jalan belok kiri naik keatas, wah saya lupa jalannya.. terus kita ikuti jalur tersebut, bisa dengan menggunakan mobil atau motor naik keatas.

Perjalanan keatas sampai Batu Kuda kurang lebih 7 kiloan, meskipun jalannya agak sempit, tapi enjoy juga dengan suguhan pemandangan dan hawa dingin kota Bandung.

Jika ada kesulitan, bisa langsung tanya sama orang, pasti ditunjukin arah ke Batu Kuda.

Jika kita lanjutkan, nanti kita akan masuk pintu gerbang Wisata Batu Kuda, dengan plang pintu masuk. Setelah bayar di Pos Masuk dengan karcis yang super murah, kita bisa bawa mobil parkir di rindangnya pohon pinus Batu Kuda.

Keistimewaannya disini adalah rindangnya pohon pinus nan tinggi dan tiupan angin sepoi yang kadang berselimut kabut. Emhhmm..

Oiya,. jika perut melilit, ada beberapa penjual makanan, he he he, bisa ngopi atau mengudap mie instan :-)

Nah, jika sudah rehat, baru kita bisa nanjak sekitar 700 meter dari pintu masuk ke arah atas untuk melihat situs batu kuda. Lumayan sambil tracking gunung. Sesampai disana kita akan melihat batu yang mirip kuda, nah inilah yang disebut situs Batu Kuda. Bisa foto-foto disini..

Jika Anda ingin mendaki Gunung Manglayang, tinggal meneruskan, dari penjaga pintu, kurang lebih perlu waktu 4 jam untuk naik ke puncak dengan ketinggian 1810 DPL. Saya pernah mendaki, tapi ndak smpai puncak karena bawa anak2..

Oiya, di wisata Batu Kuda anda bisa berkemah disini dengan aman :-)

Selamat menikmati wisata di Batu Kuda..








Wisata Bandung Situ Patengan Ciwidey

Lokasi : Bandung Selatan
Jarak   : 35 km dari Kota Bandung
Rekomendasi : Ok bangetts dikunjungi..
Wisata : Danau, Kebun Teh, Naik Perahu dll

--------------------

Situ Patengan adalah salah satu obyek wisata yang cukup populer buat warga Bandung. Tempatya sekitar 35 km dari arah kota Bandung.

Untuk mencapai Situ Patengan, kita bisa naik bis ke Ciwidey lalu dilanjutkan dengan angkot. Atau bisa juga dengan naik sepeda motor atau mobil.

Rute yang dapat kita gunakan, dari arah Bandung ambil arah ke Ciwidey, sebuah kota dingin di Bandung selatan. Sebelum ke Ciwidey anda akan masuk kota Soreang, sebuah kota di selatan kota Bandung.

Kalau anda ke Patengan, bisa banyak wisata yang anda bisa nikmati dalam sekali jalan. Mulai dari Kawah Putih, Ranca Upas, Pemandian Air Panas, Perkebunan Teh Rancabali dan terakhir Situ Patengan.

Semua wisata itu dalam satu jalur yang dapat anda nikmati dalam satu sekali jalan.

Sesampai di Situ Patengan, banyak obyek wisata yang dapat dinikmati, mulai dari naik perahu dayung memutari pulau, kuliner, petik strobery dan tea walk di Rancabali.

Pokoknya luar biasa deh...
Berikut ini cuplikan panorama sekitar Situ Patengan,
Semoga dengan foto2 ini anda tertantang untuk hadir disalah satu icon wisata kota Bandung...













Temaram sore di Situ Patengan, dikelilingi oleh perkebunan teh nan dingin...



Situ Patengan, ada sebuah pulau ditengahnya, jika anda naik perahu umumnya akan diajak keliling ke pulau tersebut sambul menikmati panorama super indah..Naik perahu sekitar 10 rb/orang




Pendayung yang siap mengantar anda keliling situ Patengan..

Temaram sore..indah sekali..

Perahu..siap mengantarkan..
Antri menunggu penumpang...

Airnya tenang menghanyutkan...

Anak saya.. sedang menikmati indahnya panorama sore...

Tampak Gunung Patuha..
Tegar menemani Situ Patengan..


Wisata Gunung Tangkuban Perahu Bandung


Tidak lengkap rasanya kalau ke Bandung kok ndak mampir ke Tangkuban Perahu, sebuah tempat wisata alam yang ada di Bandung Utara.

Gunung cantik ini dinamai Tangkuban Perahu, memang kalau dilihat dari jauh mirip banget dengan perahu terbalik. Menurut legenda orang Sunda, ini adalah warisan dari Sangkuriang J

Untuk mencapai Tangkuban Perahu, sangat mudah. Bisa pake mobil, sepeda motor atau angkutan umum. Wilayah wisata tangkuban perahu posisinya ada diutara kota Bandung, tepatnya di Cikole Lembang.
Untuk pergi ke sana, dari Bandung kota kita mengadakan perjalanan sekitar 7 km ke arah Lembang, sebuah kota susu nan dingin. Seterunya mengambil jalur ke utara atau arah Subang sekitar 7 km lagi, nah pas di Cikole, atau titik puncak pass antara perbatasan Bandung – Subang ada arah ke kekiri menuju Tangkuban Perahu.

Disitu ada papan penunjuk arah yang jelas menunjukkan arah tangkuban perahu.
Dari titik pertigaan ini, kita akan melalui jalan mendaki dan berkelok sekitar 3-4 km menuju arah puncak dengan memasuki hutan pinus dan perdu. Sepanjang jalan seringkali kita ditemani kabut tipis nan dingin, apalagi di musim hujan, menambah suasana romantis.

Setelah perjalanan mendaki, kita akan masuk kawasan kawan Tangkuban Perahu dimana kita disuguhi keelokan kawah tangkuban perahu yang melegenda itu.

Kita bisa berjalan dan mengambil foto di gigiran kawah yang indah sambil sesekali menikmati bau belerang yang tertiup angin.

Jika perjalanan kita teruskan, nanti akan kita temui sederetan warung oleh-oleh dan makanan khas. Kalau saya yang favorit yang makan bala-bala hangat atau mie rebus J

Jika masih kuat, perjalanan bisa dilanjutkan ke atas dimana kita bisa menikmati desisan kawah dan air panas. Tapi kalau sudah sore biasanya kawasan ini ditutup.

Pernah dulu, saya mencoba keliling kawah, lumayan juga perlu waktu satu jam dengan melewati hutan perdu. Tapi asyik juga membuat badan bugar dan segar.

Jika ada waktu luang, bisa menikmati hijaunya pohon teh sambil ngopi di warung bersama keluarga, membuat suasana demikian indah. Jika malam menjelang, kita masih bisa konkow2 setidaknya sampai jam tujuh malam.

Demikian, semoga berkenan, jangan lupa beli oleh-oleh dan kerajinannya ya…





Estimasi Jarak :
Bandung – Lembang : 7 km








Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konperensi Asia Afrika (KAA) atau Gedung Merdeka merupakan Museum Sejarah Politik Luar Negeri Republik Indonesia yang berlokasi di Gedung Merdeka Bandung. Gedung yang digunakan sebagai ruang tata pameran museum  dibangun pada tahun 1940 oleh Arsitek A.F. Aalbers dengan gaya arsitektur Moderism with Art Deco Influences. Sedangkan Gedung Merdeka, dibangun untuk pertamakalinya pada tahun 1895 dan selanjutnya secara berturut-turut pada tahun 1920 dan 1928 gedung tersebut direnovasi kembali sehingga menjadi gedung dalam bentuknya yang  sekarang. Pembangunan gedung ini dirancang oleh dua arsitek berkebangsaan Belanda bernama VAN GALLEN LAST dan CP. WOLFT SCHOEMAKER, Profesor di Techniche hogeschool atau ITB sekarang. Di gedung inilah Konferensi Asia Afrika berlangsung pada tanggal 18-24 April 1955.
 
Pendirian Museum KAA merupakan gagasan dan prakarsa Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmaja, SH.,LL.M. Sebagai Menlu RI (1978-1988) beliau kerap bertatap muka dan berdialog dengan para pemimpin Negara dan Bangsa Asia Afrika. Dalam kesempatan tersebut, beliau sering memperoleh pertanyaan tentang Gedung Merdeka dan Kota Bandung. Berulangkali pembicaraan tersebut diakhiri oleh pernyataan keinginan mereka untuk dapat mengunjungi kota Bandung dan Gedung Merdeka. Terilhami oleh hal tersebut, maka muncullah gagasan untuk mengabadikan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 sebagai  tonggak terbesar keberhasilan politik luar negeri Indonesia.  Jiwa, semangat dan pengaruh KAA telah menyebar ke seluruh dunia, terutama bumi Asia Afrika, sehingga mereka ingin bernostalgia mengunjungi tempat diselenggarakannya. Gagasan tersebut diaktualisasikan dalam bentuk pendirian Museum KAA di Gedung Merdeka Bandung. Maka pada kesempatan Forum Rapat Panitia Peringatan 25 tahun KAA tahun 1980 yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Dr. Haryati Soebadio sebagai wakil dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dilontarkanlah gagasan pendirian museum tersebut . Gagasan tersebut memperoleh sambutan  baik, terutama dari Presiden Republik Indonesia Soeharto. Sejak itu, salah satu aktivitas Panitia Peringatan 25 tahun Konferensi Asia Afrika adalah mewujudkan rencana tersebut.
 
Gagasan pendirian museum kemudian diwujudkan oleh Joop Ave, sebagai Ketua Harian Panitia Peringatan 25 tahun KAA dan Dirjen Protokol dan Konsuler Deplu (1980-1982), bekerjasama dengan Depdikbud, Deppen, Pemda Provinsi  Jawa Barat dan Universitas Padjadjaran. Perencanaan dan Pelaksanaan teknis dikerjakan oleh PT. Decenta Bandung. Museum KAA diresmikan  oleh Presiden Soehato pada tanggal  24 April 1980, sebagai puncak Peringatan 25 Tahun KAA.
 
Tujuan pendirian Museum KAA, dirumuskan dalam poin-poin kalimat sebagai berikut:     
 
   1. Menyajikan peninggalan-peninggalan, informasi yang berkaitan dengan KAA, termasuk latar belakang, perkembangan konferensi tersebut, sosial budaya, dan peran bangsa-bangsa Asia Afrika, khususnya bangsa Indonesia dalam percaturan politik dan kehidupan dunia;
   2. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan buku-buku, majalah, surat kabar, naskah, dokumen, dan penerbitan lainnya yang berisi uraian dan informasi mengenai kegiatan dan peranan bangsa-bangsa Asia Afrika dan Negara-negara berkembang dalam percaturan politik dan kehidupan dunia serta social budaya negara-negara tersebut;
   3. Melakukan penelitian tentang masalah-masalah Asia Afrika dan Negara-negara berkembang guna menunjang kegiatan pendidikan dan penelitian ilmiah di kalangan pelajar, mahasiswa, dosen, dan pemuda Indonesia serta bangsa-bangsa Asia Afrika pada umumnya, dan memberi masukan bagi kebijakan pemerintah dalam kegiatan politik luar negeri;
   4. Menunjang upaya-upaya dalam rangka pengembangan kebudayaan nasional, pendidikan generasi muda, dan peningkatan kepariwisataan;
   5. Menunjang upaya-upaya untuk menciptakan saling pengertian dan kesatuan pendapat serta meningkatkan volume kerja sama di antara bangsa-bangsa Asia Afrika dan bangsa-bangsa lainnya di dunia.  
   6. Melalui koleksi serta sarana dan prasarana yang dimilikinya, seperti : R. Kepala Museum, R. Administrasi, R. Perpustakaan, Souvenir Shop, R. Pameran, R. Koleksi, Gudang Koleksi, R. Pamer Temporer, Lobby, R. Audiovisual,  Mushola, dan MCK, pengelola Museum KAA, berupaya mewujudkan tekadnya dalam melayani pengunjung sebaik mungkin sesuai dengan harapannya datang ke museum.
   7. Dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika Tahun 2005 dan Peringatan 50 Tahun KAA tahun 1955 yang berlangsung pada tanggal 22-24 April 2005, tata pameran Museum KAA direnovasi atas prakarsa Menteri Luar Negeri RI Dr. N. Hasan Wirayuda. Penataan kembali museum tersebut dilaksanakan atas kerjasama  Departemen Luar negeri dengan Sekertariat Negara dan Pemerintah Provinsi jawa Barat. Sementara Perencanaan dan Pelaksanaan teknisnya dikerjakan oleh Vico Design dan Wika Realty.
 
Koleksi Museum
Koleksi Museum Asia Afrika berjumlah  4.000 buah.
Penataannya dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
 
a.      Koleksi benda-benda tiga dimensi :
 
    * Suasana Sidang Pembukaan Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka 18 April 1955
    * Kursi rotan yang diduduki para delegasi ketika melakukan pertemuan untuk melobi dan mempererat persahabatan
    * Kamera, mesin tik, dan mesin teleks yang dipakai selama konferensi berlangsung
    * Terbitan prangko-prangko yang berhubungan dengan konferensi Asia Afrika
 
b.     Gallery foto mengenai : Gedung merdeka dari masa ke masa
 
Sejarah Konferensi Asia Afrika yang menggambarkan suasana dunia internasional sebelum pelaksanaan konferensi, konferensi-konferensi pendahuluan, persiapan dan pelaksanaan serta menampilkan suasana hasil konferensi tersebut terhadap perkembangan dunia internasional.
 
Lokasi:  Jl. Asia Afrika No. 65,  Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung
Koordinat : 6°55'16"S   107°36'34"E
Telepon: Telp. (022) 4233564, 4238031    Faks. (022) 4238031
Email: museum_kaa@Yahoo.com
Internet: www.asianafrican-museum.org
Arah:  -
Fasilitas: -
Jam Buka: -
Tutup: -
Tiket: -

Pemandian Air Panas Ciater

Satu lagi obyek wisata yang patut sobat kunjungi untuk melepas kepenatan di kantor. Obyek wisata yang saya posting kali ini terletak di kota Bandung tepatnya di kabupaten Subang propinsi Jawa Barat yaitu Pemandian Air Panas Ciater. Obyek wisata alam dengan suguhan pemandangan perkebunan teh yang luas dengan suhu udara yang dingin membuat kita menjadi rileks dan melupakan semua urusan yang ada di rumah.

Mata air panas Ciater sendiri berasal dari kawah aktif gunung Tangkuban Perahu yang letaknya tidak jauh dari lokasi tersebut, selain mengalirkan air ke kolam pemandian tersebut, air panas itu juga mengalir ke sungai sepanjang 2000 meter yang kemudian menjadi dingin dan kemudian digunakan oleh penduduk setempat untuk mengairi sawah dan kebutuhan sehari - hari.

Pemandian air panas Ciater ini memiliki banyak khasiat seperti bisa menyembuhkan kelumpuhan, reumatik, gangguan syaraf, tulang dan berbagai penyakit kulit bila dilakukan secara teratur. Karena menurut penelitian air panas tersebut memiliki banyak kandungan mineral seperti magnesium, kalsium, klorida, sulfat dan mineral lainnya yang sangat berguna untuk mengobati penyakit tersebut diatas.

Untuk fasilitas di kawasan wisata air panas sendiri jangan sobat kuatirkan. Disana sudah tersedia berbagai fasilitas pendukung sepertihotel, restoran, resort dan juga sarana outbound dan wisata petualangan lain seperti arung jeram. Tiket masuk untuk menuju kesana tergolong cukup mahal sekitar Rp 14.000 itupun kalo sobat ingin berendam, sobat harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 80.000 per kepala. Tapi untuk sobat yang memiliki gangguan kesehatan seperti yang saya sebutkan diatas, harga segitu rasanya tak begitu berarti.

Untuk menuju ke kawasan wisata ini juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Jika sobat berada di kota Bandung cuma membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dengan jarak 25 km tapi jika sobat di kota Lembang cukup butuh waktu 20 menit saja untuk sampai kesana. Jika dari kendaraan umum sobat berangkat dari terminal Ledeng Bandung naik kenderaan jurusan Ledeng - Lembang, terus lanjutkan perjalanan dengan jurusan Lembang - Subang dan terakhir berhenti di Jalan Cagak Kampung Ciater

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.