Timnas Merah Putih Meretas Asa

Straiker timnas Irfan Bachdim (10) bertarung memperebutkan bola saat pertandingan persahabatan antara Indonesia melawan Kamerun di Studio Glora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin. Pertandingan berakhir dengan skor 0-0.

Striker timnas Irfan Bachdim (10) bertarung memperebutkan bola saat pertandingan persahabatan antara Indonesia melawan Kamerun di Studio Glora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin. Pertandingan berakhir dengan skor 0-0.

JAKARTA – Penampilan tim nasional Indonesia saat menjamu Kamerun di Stadion Utama Gelora Bung Karno,Jakarta, tadi malam, memberikan harapan untuk meraih hasil maksimal pada ajang AFF Suzuki Cup 2012 yang dimulai pekan depan. Hasil imbang tanpa gol, bagi pelatih timnas Indonesia, Nilmaizar, menjadi modal cukup berharga sebelum timnya berlaga di AFF Suzuki Cup 2012.

Keberhasilan Wahyu Wijiastanto dkk menahan permainan agresif tim asuhan Nke Dieudonne itu dinilai Nil sebagai modal berharga menuju pertandingan sesungguhnya di Malaysia nanti. Mantan pelatih Semen Padang ini bahkan menjadikan hasil uji coba itu sebagai salah satu referensi dalam mengantongi komposisi ideal.

The Indomitable Lions, julukan timnas Kamerun, memang jadi ujian terakhir timnas Garuda sebelum bertemu Laos, Singapura, dan tuan ruah Malaysia di Grup B AFF Suzuki Cup,24 November – 22 Desember 2012. Hasil imbang pada laga yang disiarkan langsung oleh RCTI tersebut menutup dua rangkaian uji coba terakhir timnas setelah menundukkan Timor Leste,1-0,Rabu (14/11). “Secara umum tim ini sudah bermain bagus, memiliki motivasi, dan kejelian dalam bermain.”

”Penampilan ini bisa menjadi motivasi di Piala AFF nanti. Adapun tujuan dari uji coba ini adalah demi mendapatkan komposisi terbaik dalam pertandingan sesungguhnya,” ungkap Nil seusai pertandingan kemarin. Wahyu sependapat dengan pelatihnya. Pemain belakang yang diset sebagai kapten tim dalam pertandingan itu menyatakan, serangkaian laga uji coba dan persiapan yang sudah dimulai sejak enam bulan lalu diharapkan akan mendapatkan hasil positif di AFF Suzuki Cup.

Dia sangat menginginkan tim Garudabisa tampil trengginas di Malaysia nanti,kendati dia sempat grogi menghadapi Kamerun. Apalagi, bek milik Semen Padang ini kagum me-lihat banyaknya penonton yang mendukung langsung perjuangan timnas di SUGBK. Dia bahkan mengklaim baru kali ini disaksikan begitu banyak penonton— sekitar 12.000 orang. “Pertandingan ini jadi modal Indonesia, karena event sesungguhnya adalah Piala AFF nanti.

Para pemain awalnya sempat grogi. Selain kami menghadapi tim kuat Kamerun, lagatadi (kemarin) adalah pertandingan dengan jumlah penonton terbanyak,”paparWahyu. Di luar itu, timnas mendapatkan pembelajaran sangat berharga dari Kamerun. The Indomitable Lions bermain menyerang sejak menit pertama. Terbukti, skuad asuhan Dieudonne membuka peluang pertama melalui kaki Makonn Longga.

Timnas Garuda masih beruntung karena sepakan penyerang bernomor punggung 10 ini bisa diamankan kiper Endra Prasetya. Selain itu, tim Garuda juga bisa mengantisipasi permainan lawan yang memiliki postur tubuh lebih tinggi.Strategi menerapkan satu dua sentuhan membuat Andik Vermansyah, Taufiq, dan Oktovianus ‘Okto’ Maniani kerap menerobos pertahanan lawan, meski masih kewalahan menembus gawang Kamerun.

Tidak hanya memiliki postur tubuh tinggi dan besar, kecepatan para pemain Kamerun juga menjadi satu masalah yang harus dihadapi anak asuh Nil. Dua pemain sayap Kamerun, Oyongo Bitolo dan Ashutambe Clevis, bahkan sering kali mengganggu barisan pertahanan tim Garuda. Tapi, perubahan strategi yang dilakukan Nil di babak kedua,terutama memasukkan Bambang ‘Bepe’ Pamungkas, Elie Aiboy,dan kiper Wahyu Tri Nugroho menggantikan Jhony van Beukering, Andik, dan Endra, membuat permainan timnas lebih hidup.

Dari kubu Kamerun, Pelatih Dieudonne menilai timnya telah memberikan perlawanan terbaik.“Dalam pertandingan kali ini kami sudah bermain baik.Tapi kami juga tidak bisa menutupi keletihan mengganggu penampilan kami.Jika kami memiliki waktu istirahat lebih banyak, kami yakin bisa mencetak satu atau dua gol meski penjaga gawang Indonesia bermain bagus,” papar Dieudonne.

Selain masalah recovery, Dieudonne juga menyebut ada sedikit masalah sebelum timnya menghadapi Indonesia.Masalah itu bahkan membuat pertandingan sempat tertunda setengah jam dari jadwal awal. Dieudonne menyebut masalah itu adalah belum transparannya kontrak perjanjian uji coba itu.