Senin, 19 November 2012

Israel Ancam Perluas Serangan

GAZA – Israel mengancam bakal melipatgandakan serangan di Jalur Gaza kemarin. Padahal, jumlah warga Palestina yang tewas hingga hari kelima agresi Israel di Gaza sudah mencapai 52. 

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan rezimnya telah siap memperluas operasi militer di Jalur Gaza. Meskipun dia sudah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius yang menyerukan gencatan senjata dengan Palestina.

“Kami memeras harga mahal dari Hamas dan organisasi lainnya. Militer telah mempersiapkan ekspansi operasi secara besarbesaran,” tutur Netanyahu dalam rapat kabinet mingguan kemarin seperti dikutip AFP. Netanyahu mengatakan,dia telah berbicara dengan para pemimpin dunia.“Kami mengapresiasi pemahaman mereka tentang hak Israel membela diri,”tuturnya. Sementaraperundingangencatan senjata untuk mengakhiri kekerasan di Gaza terus ditingkatkan. Menurut seorang pejabat senior Palestina,kesepakatan bakal dicapai kemarin atau hari ini waktu setempat. 

“Terdapat perundingan serius yang bakal mencapai kesepakatan gencatan senjata dan ada kemungkinan terjalin saling pengertian yang bakal dicapai hari ini atau besok,”ujarnya. Komentar pejabat Palestina itu telah dikonfirmasi sumber keamanan Mesir. “Mesir terus melanjutkan pertemuan dan melakukan komunikasi intensif dengan semua partai untuk mencapai gencatan senjata secepatnya,”tutur seorang pejabat Mesir. Seorang sumber yang mengetahui negosiasi mengatakan serangkaian pertemuan telah dilaksanakan di Kairo antara faksi Palestina yang melibatkan pemimpin Hamas Khaled Meshaal dan pemimpin Jihad Islam Ramadan Shallah. 

“Kelompok itu inginblokade dan agresi militer Israel berakhir,” tutur sumber itu. Pada Sabtu malam (17/11), perundingan perdamaian makin intensif setelah Presiden Mesir Muhammad Mursi menyebutkan pemerintahannya terlibat aktif dalam perundingan antara Israel dan Palestina. “Ada indikasi, kesepakatan gencatan senjata bakal terwujud segera,” kata Mursi saat menggelar konferensi pers bersama Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan. Sementara itu, pesawat tempur Israel kemarin mengebom dua gedung media di Kota Gaza. Serangan pertama terjadi pada pukul 02:00 pagi. 

“Enam jurnalis terluka, salah seorang harus kehilangan salah satu kakinya ketika pesawat Israel menghajar Kantor Al-Quds TV di Showa dan Housari di perkampungan Rimal,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra. Serangan kedua menyerang gedung media di dekat lokasi serangan pertama sekitar pukul 07:00 pagi.Menurut Imad Efranji, Direktur Al-Quds TV, serangan itu merupakan kejahatan terhadap media.“Media mendorong Israel untuk menghentikan pembunuhan anakanak dan warga sipil,”katanya. Kementerian Kesehatan Palestina menegaskan jumlah korban tewas telah mencapai 52. 

Dengan berlanjutnya serangan, jumlah korban bakal bertambah. Selain serangan melalui udara, Israel juga menggunakan kapal perang untuk menggempur Gaza. Israel beralasan operasi yang dilancarkan sejak lima hari lalu itu bertujuan untuk menghentikan aksi penembakan ro ket oleh Hamas dan kelompok militan lainnya.“Hanya dengan caraituIsraelbisatenangselama 40 tahun ke depan,” katanya seperti dikutip Haaretz. andika hendra m 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.